Mobile marketing berkembang secara dinamis. Ada banyak trik-trik baru yang bisa anda coba setiap tahunnya, sementara ada pula trik lama yang masih bekerja yang baik. Mencari kombinasi yang tepat antara trik baru dan lama adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Mungkin anda masih memakai teknik promosi dengan landing page dan iklan play store. Keduanya memang masih works, tapi ada beberapa penyesuaian yang bisa dilakukan terutama jika anda tidak berencana untuk menambah budget promosi di tahun ini. Berikut ini adalah cara bagaimana menghemat biaya mobile marketing:
Tambahkan fitur marketing di dalam aplikasi
In-app purchase adalah salah satu fitur yang bisa meningkatkan revenue bagi developer. In-app purchase sudah sangat umum untuk aplikasi games. Tapi kenyataannya tidak hanya aplikasi games saja, aplikasi personalisasi dan yang lainnya juga bisa dimonetisasi dengan cara ini. Jika pada aplikasi games earning didapatkan dengan menjual gems, maka pada aplikasi personalisasi anda bisa menyediakan opsi upgrade untuk meng-unlock semua fitur keren.
Selain itu, jangan lupa integrasikan aplikasi dengan jejaring sosial dan deep linking. Ini juga sangat efektif untuk meningkatkan popularitas aplikasi. Semakin banyak orang mengenal aplikasi anda, semakin banyak instalasi baru yang pada akhirnya bisa berdampak pada peningkatan renevue. Kemudian, pelajari tingkah laku user saat mereka memakai aplikasi tersebut.
Cari campaign paling efektif
Promosi aplikasi bisa dengan banyak cara. Anda bisa mempromosikannya di Google Search, Google Play, Youtube, dan Internal App. Meski bisa ditampilkan di banyak tempat, anda mungkin ingin fokus di beberapa channel saja. Silakan lakukan testing untuk mengetahui mana yang mendatangkan instalasi paling banyak. Promosi dengan budget minim tapi hasil maksimal memang sulit, tapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Itulah mengapa testing dibutuhkan, agar anda tahu metode mana yang paling efektif untuk mencapai Return Of Investment.
Kontak kembali user yang inactive
Setelah mempromosikan aplikasi di Google Play Store, jumlah instalasi akan meningkat dengan drastis. Tapi masalahnya tidak semua instalasi baru tersebut menjadi pengguna setia. Menurut statistik, kehilangan 80 persen dari pengguna baru dalam hitungan hari adalah hal yang biasa. Jadi jika misalnya anda berhasil mendapatkan 1000 instalasi hari ini, minggu depan yang aktif memakai aplikasi tersebut mungkin hanya 200 orang saja. Berpromosi dengan iklan tanpa henti hanya akan membengkakkan pengeluaran anda. Lalu, apa solusinya? Coba dekati kembali user yang dormant atau tidak aktif setelah instalasi. Akan lebih murah untuk mengajak kembali customer lama dibanding merekrut yang baru.
Optimasi Play Store
Bagaimana iklan anda tampil di App Store atau Google Play Store akan sangat mempengaruhi jumlah instalasi. Untuk Google Play Store, ada beberapa optimasi yang bisa dilakukan. Yang pertama, letakkan keyword utama pada judul aplikasi. Menurut riset, ini bisa mendongkrak rangking pencarian secara signifikan, mencapai 80 hingga 100 posisi. Yang kedua, ulangi keyword 5 kali pada deskripsi. Tidak usah khawatir dengan spam keyword sebab algoritma Play Store tidak sama dengan pencarian Google. Dengan melakukan repetisi keyword, kemungkinan aplikasi muncul di halaman pertama akan lebih besar.
Yang juga penting adalah memilih thumbnail yang cantik untuk aplikasi. Banyak orang mengklik sebuah aplikasi hanya karena merasa penasaran dengan thumbnail atau foto deskripsinya. Oleh sebab itu, buatlah desain thumbnail yang menarik. Sertakan juga screenshots aplikasi di halaman review. Kalau perlu tambahkan video demo agar user semakin tertarik untuk menginstal. Tips berikutnya, fokus pada 167 karakter pertama dari deskripsi aplikasi. Sama seperti optimasi artikel di WordPress, anda perlu memilih kata-kata secara cermat untuk 167 karakter tersebut agar posisi app lebih baik di laman pencarian. Itu tadi cara bagaimana menghemat biaya mobile marketing.