Media sosial telah mengukuhkan diri sebagai salah satu alat promosi paling efektif saat ini. Jadi wajar jika banyak pebisnis memakai media sosial untuk memperkenalkan produk mereka. Email juga tidak kalah efektifnya. Email sudah dipergunakan jauh sebelum situs jejaring sosial booming di tengah-tengah kita. Anda mungkin merasa bingung harus fokus ke mana. Berbicara soal email marketing vs social marketing, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa penerapan kedua strategi ini berbeda.
Pengguna email sangat besar, begitu pula dengan media sosial. Registrasi di situs-situs media sosial kerapkali membutuhkan email. Jadi dari sini bisa kita lihat bahwa pengguna email dan medsos bisa bersinggungan. Bagi anda yang sedang menjalankan promosi lewat email, jangan hentikan kampanye tersebut sebab email sampai kapanpun akan tetap dibutuhkan oleh pengguna internet.
Sementara bagi anda yang baru mencoba promosi lewat jejaring sosial, tingkatkan lagi penggunaannya. Ada begitu banyak media sosial dengan demografis yang berbeda-beda. Instagram contohnya memiliki fanbase yang terdiri atas orang-orang yang menyukai visual. Sementara Twitter merupakan wadah bagi mereka yang suka mengomentari topik-topik hangat yang sedang ada di masyarakat.
Keduanya punya keunggulan
Satu hal yang pasti, yaitu bahwa media sosial dan email punya keunggulan. Cari benang merah diantara keduanya sebab kedua strategi marketing ini bisa berjalan secara beriringan. Medsos punya ketergantungan terhadap email. Proses registrasi dan aktivasi akun seringkali melibatkan email. Begitu pula jika lupa password, anda perlu melakukan reset lewat email. Dengan pengguna lebih dari 2,6 milyar di seluruh dunia, email marketing masih menjadi sesuatu yang profitable. Angka ini lebih besar dari aktivitas pengguna Facebook dan Twitter.
Maka dari itu, jangan pernah remehkan kekuatan email untuk mendatangkan traffic menuju website dan meningkatkan penjualan. Hampir semua orang yang bergelut di dunia maya tahu dan paham cara menggunakan email. Hal yang sama juga terjadi pada jejaring sosial. Seiring dengan semakin bertambahnya pilihan medsos, orang semakin paham cara penggunaannya meskipun setiap situs punya layout dan menu yang berbeda-beda. Instagram, pinterest, facebook, dan twitter, semuanya punya interface yang berbeda. Tapi karena sering dipakai, kita tidak kesulitan untuk memahami penggunaan semua akun tersebut.
Berbeda dalam cara berinteraksi
Berinteraksi dengan seseorang via email hanya dimungkinkan jika email tersebut masuk ke inbox penerima. Jika email masuk ke spam, bisa jadi email tidak akan dibaca. Kemudian, interaksi umumnya bersifat dua arah, meskipun tembusan bisa dikirimkan ke banyak alamat email sekaligus. Ketika penerima email memberikan feedback, anda bisa menjawab dan komunikasi pun akan terjalin. Anda bisa menawarkan produk dan layanan secara langsung.
Komunikasi lewat email terkesan lebih personal. Fitur komunikasi personal seperti ini juga ada di jejaring sosial, yaitu dengan DM atau direct message. Tapi ada satu hal yang khas dari media sosial, yaitu bahwa update informasi yang diberikan bisa secara langsung dilihat oleh semua follower. Pada email, kita perlu menulis banyak alamat jika ingin mengirimkan pesan secara massal. Tapi pada Facebook, Twitter, atau Instagram, anda tidak perlu repot memberikan notifikasi satu persatu.
Cukup posting status atau gambar yang diinginkan, semua follower atau fans setia bisa melihatnya di halaman mereka. Interaksi pun bisa dilakukan secara terbuka, meski jika ingin lebih personal anda bisa berkirim DM kepada user tertentu. Ini membuat jejaring sosial tampak lebih praktis, tapi fungsi email tetap tidak tergantikan.
Sama-sama membutuhkan kreativitas
Baik promosi lewat email dan media sosial sama-sama membutuhkan kreativitas. Anda perlu membuat konten yang menggugah rasa penasaran agar fans atau penerima email merasa tertarik untuk mengklik link yang diberikan. Jadi, manakah yang akan anda dahulukan, email marketing vs social marketing?