Hal Dasar yang Wajib Dilakukan Digital Cinematography Indonesia Sebelum Shooting
Sinematografi merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan membahas mengenai teknik menangkap gambar serta menggabungkannya sehingga menjadi rangkaian gambar menarik yang mampu menyampaikan gagasan ide maupun cerita. Sedangkan sinematografer merupakan orang di balik layar yang memiliki tanggung jawa untuk memenuhi semua aspek visual dalam proses pembuatan film. Seorang sinemografer harus melakukan bnyak hal, termasuk memiliki jenis kamera, memilih jenis bahan baku yang akan digunakan, memlih lensa, jenis filter yang akan dipakan nanti di bagian depan lensa maupun bagian depan lampu, memilih kampunya baik dari segi jenis agar sesuai dengan konsep dan jalan cerita yang ada di scenario. Lalu apakah yang dimaksud dengan digital cinematography Indonesia?
Digital Cinematography Indonesia
Definisi Digital Cinematography
Merupakan process pengambilan atau perekaman gambar secara digital atau dalam format video gambar digital. Data perekaman gambar digital tersebut disimpan di video tape, flash memori maupun hard disks dan media penyimpanan lainnya yang dapat merekam data digital. Karena bidang ini semakin menarik dari masa ke masa, banyak vendors yang memasarkan produk mereka dengan memanfaatkan fasilitas ini. Agar pemahaman Anda mengenai digital sinematografi semakin luas, simak beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang digital cinematography sebelum shooting berikut ini:
Aspek Rasio
Aspek rasio digunakan untuk mengatasi isu-isu digital sinematografi. Pengaturan aspek rasio akan mempengaruhi hasil gambar yang telah diambil dimana aspeknya bisa terlihat buruk atau bagus dalam media penyampaian gambar, seperti televisi digital, teater dan masih banyak lagi.
Bokeh
Dalam bahasa Jepang “Boke” bisa diartikan sebagai “blur quality” Bokeh merupakan bagian dari gambar yang tidak fokus atau blur. Dalam proses pembuatan film, bokeh tidak hanya membuat kualitas gambar menjadi lebih istimewa, tapi juga bermanfaat untuk menarik fokus penonton pada objek utamanya saja.
Bit Rate dan Compression
Compression merupakan sebuah metode yang berfungsi untuk mengurangi jumlah data di DSLR, dalam kasus video-shooting DSLR, semua kamerana biasanya memiliki metode tersendiri untuk mengompres data. Jika Anda tertarik untuk mengambil gambar dalam format JPEG maka Anda bisa menggunakan capturing compressed image, disaat RAW juga dapat mengakitfkan compression. Sedangkan bit rate adalah total atau jumlah data per waktu, bit rate yang besar lebih baik karena compression yang digunakan lebih sedikit.
Dept of Filed(DoF)
Digital cinematography Indonesia pasti memahami dengan cukup baik istilah ini. DoF merupakan daerah ketajaman dimana objek atau subjek yang terlihat jelas tidak blur di kamera, definisi DoF ini sangat kontras dengan definisi dari Bokeh yang sudah dijelaskan sebelumnya. Berikut beberapa hal yang bisa mempengaruhi DoF:
- Jarak dari kamera ke subjek atau objek sangat mempengaruhi panjang maupun pendeknya area ketajaman karena makin dekat objek/subjek maka akan makin pendek DoF-nya karena tiap lensa hanya punya satu poin fokus saja.
- Besar dan kecilnya bukaan diafragma sangat mempengaruhi panjang juga pendeknya DoF karan makin kecil diameter pada bukaan diafragma maka akan semakin panjang juga DoF-nya berarti makin besar angka maka akan makin panjang juga DoF-nya sedangkan makin lebar bukaan pada diameter diafragma maka akan makin pendek DoF berarti makin kecil angka maka akan makin pendek DoF-nya. Diaframa merupakan diameter pada lingkaran aperture yang fungsinya untuk mengatur terang gelapnya sebuah gambar.
Mereka yang berkecimpung langsung dan menjadi bagian dari digital cinematography Indonesia tentu sudah cukup paham apa inti dari penjelasan di atas, semoga membantu.