Pengaruh Digital Broadcasting Indonesia Pada Pertelevisian Indonesia
Sumber: awn.com
Siaran televisi digital merupakan siaran televisi dengan sinyal dimana sinyal yang dikirmkan itu sinyal digital. Sedangkan digital broadcasing atau sinyal digital merupakan hasil teknologi yang bisa mengubah sinyal menjadi kombinais urutan angka 0 dan 1 atau biner sehingga tidak akan mudah terpengaruhi oleh derau, kegiatan ini bisa memberikan akses informasi yang lebih mudah, cepat dan lebih akurat, namun transmisi dengan isyarat digital tidak mampu mencapai jarak yang jauh hanya mampu mencapai jarak jangkau yang relative dekat. Hampir seluruh stasiun televisi entah itu TVRI atau stasiun televisi swasta nasional sudah menggunakan sistem teknologi penyiaran digital pada sistem perangkat studio mereka untuk membantu memproduksi program, merekam dan menyimpan data juga melakukan proses penyuntingan. Jadi pengaruh digital broadcasting Indonesia sangat besar dan dampaknya terasa sampai sekarang.
Uji Coba Televisi Digital
Dari hasil percobaan siaran digital telvisi yang telah dilakukan, teknologi DVB-T ( digital video broadcasting terestrial) mampu memultipleks lebih dari satu program secara bersamaan. Adapun 6 program bisa dimasukkan bersamaan dalam satu kanal televisi yang memiliki lebar pita 8 MHz dengan kualitas gambar video yang cukup baik. Selain itu, adanya varian DVB-H mampu memberikan tambahan hingga enam program siaran lagi.
Sistem penyiaran televisi digital merupakan pemakaian aplikasi teknologi digital di sistem penyiaran televisi yang telah dikembangkan pada pertengahan tahun 1990-an serta diujicobakan di tahun 2000. Pada awalnya pengoperasian sistem digital dilakukan pada siaran televisi secara simulcast maupun siaran yang dilakukan bersama-sama dengan siaran analog. Ujicoba sistem yang dilakukan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan paling ekonomis dari tiap negara yang mengoperasikan sistem ini.
Wilayah Siaran
Digital broadcasting Indonesia mampu memperlihatkan kemajuan yang begitu besar, terbukti dari banyaknya wilayah siaran digital yang tersebar di Indonesia yang terbagi dalam beberapa kawasan:
- Kawasan Ekonimi Maju 1 yang sinyal-sinyal televisi digitalnya bisa ditangkap dengan cukup baik di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat serta Jawa Timur mulai dari Q1 2011-Q2 2015
- Kawasan Ekonomi Maju 2 ini mencakup beberapa walayah seperti Sumatera Utara, Yogyakarta, Banten, Kalimantan Timur serta Kepalauan Riau dimulai dari Q4 2012 hingga Q1 2016
- Kawasan Ekonomi Berkembang 3 mencakup Aceh, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Bali, Sulawesi Selatan, Maluku, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, dan juga Kalimantan Barat, dimulai dari Q3 2013 hingga Q4 2016.
- Kawasan Ekonomi Berkembang 4 dimana wilayah yang mendapatkan sinyal digital broadcasting lebih banyak ada NTB, NTT, Maluku Utara, Papu Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan juga Gorontalo dimulai dari Q1 2014-Q2 2017 yang akan datang.
- Kawasan Ekonomi Berkembang 5 dimana wilayah yang memperoleh sinyal hanyalah Papua dimulai dari Q3 2014 hingga Q4 2017
Penyiar Sekarang
Sampai Agustus 2012, masih TVRI satu-satunya stasiun televisi yang telah menyiarkan televisi digital di kota besar, seperti Jakarta, Batam dan Bandung juga Surabaya. TVRI sendiri memiliki 376 pemancar analog dan 30 diantaranya telah kompatibel dan siap dialihkan pada digital. Di akhir September 2012 yang lalu, Metro Tv mulai ikut mengoperasikan televisi digital yang tersebar di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung serta beberapa daerah di Provinsi Banten.
Fungsi dari digital broadcasting Indonesia mungkin belum terasa merata karena tidak banyak kanal tersedia yang bisa kita pilih namun begitu, keberadaan televisi digital di Indonesia cukup bisa memberikan angin segar khususnya di bidang pertelevisian.
Last Updated on November 14, 2023