Perkembangan Digital Industry Indonesia Di Era 4G
Perkembangan digital industry Indonesia kian berkembang bahkan Presiden Joko Widodo mengakui jika beliau sangat terkesan dengan pertumbuhan dan perkembangan industri digital yang saat ini, salah satunya adalah e-commerce. Perkembangan industri digital didukung oleh pembangunan infrastrukturnya, bila infrastrukturnya sudah bekerja dengan baik maka program-program dari industri digital bisa dikerjakan dengan lebih cepat dan lebih baik. Pelaku industri kreatif digital yang ada di Indonesia meyakini jika mereka tidak akan mengalami kemunduran dan ketertinggalan untuk memanfaatkan infrastruktur yang makin baik terlebih kini sudah ada 4G.
Sambut Era 4G
Hadirnya telekomunikasi seluler pada generasi keempat atau yang lebih mudah disebut sebagai 4G telah menyediakan lahan lebih luas untuk mengakses informasi serta produksi konten digital creative dengan lebih mudah. Pertumbuhan digital creative sekurang-kurangnya telah memberikan banyak manfaatkan bagi pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Selama 2010-2014, dari data Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat diperoleh presentase sebesar 7.13% hasil kontribusi dari industri kreatif pada produk domestic bruto. Dari data Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kita bisa melihat jika peranan sektor tersebut kian lama kian kencang. Pada 2010, suntikan dana ekonomi kreatif pada PDB mencapai Rp. 473 triliun sementara itu pada 2013 lalu jumlahnya meningkat lebih banyak mencapai Rp. 641 triliun. Berkat adanya industri kreatif digital, penyerapan tenaga kerja menjadi lebih tinggi, bisa mencapai 11 juta-12 juta jiwa. Sayangnya, sektor ekonomi kreatif masih didominasi produk fisik seperti fashion, kuliner serta kerajinan, sedangkan creative digital industry masih kurang diminati.
Belajar Dari Korea Selatan
Digital industry Indonesia memang sudah cukup berkembang namun masih cukup tertinggal jauh dari Korea Selatan. Untuk itu kita bisa belajar tentang industri kreatif digital dari negeri ginseng tersebut. Industri kreatif di Korea Selatan telah menjadi motor penggerak dari perekonomian negara tersebut sejak tahun 2007, jadi sudah berapa tahunkah kita ketinggalan dengan Korea Selatan?. Industri game online yang ada di Korea Selatan terdongkrak dengan sangat baik oleh layanan broadband yang bisa dikatakan lebih merata. Dari sisi pendapatannya, bisa menyaingin industri musik maupun industri film. Tahun 2000, Korea Selatan memiliki nilai ekspor game mencapai 102 dollar AS dan 10 tahun kemudian sejak saat itu, nilai ekspor gamenya terus mengalami peningkatan hingga mencapai 1.6 miliar dollar AS, peningkatannya sendiri tidak main-main sangatlah besar.
Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk bisa seperti Korea Selatan. Developer game asli Indonesia yang saat ini tumbuh terus mengalami perkembangan yang positif. Selain itu, kekayaan budaya lokal dalam negeri merupakan potensi besar lainnya yang masih bisa dikembangkan lagi.
Menyambut hadirnya 4G di Indonesia, pelaku industri kreatif digital yang ada di Indonesia dianjurkan untuk dapat menyambar berbagai peluang yang bermunculan. Sudah saatnya untuk Indonesia menjadi produsen yang handal bukan hanya dibidik sebagai konsumen saja. Dan sudah saatnya pula produk dalam negeri dikenal di mancanegara tanpa meninggalkan unsur kebudayaan dan nilai budaya Indonesia yang unik dan beragam.
Sebagai contoh pertumbuhan dunia digital yang saat ini sedang populer di Indonesia adalah berdirinya Gojek, Traveloka, Tiket.com dan Tokopedia. Semoga digital industry Indonesia terus mengalami kemajuan bukannya ketertinggalan dan semoga bangsa kita bisa menjadi produsen yang baik dengan mengenalkan dan menawarkan produk yang berkualitas. Manfaatkan teknologi sebaik mungkin dan jadilah calon produsen yang cerdas juga berkualitas.
cnnindonesia.com
tekno.kompas.com