Technology

Teknologi Nano Untuk Pertanian

image source: youtube.com

Pemakaian teknologi nano untuk pertanian sangat krusial sebab tantangan pertanian semakin besar ke depannya. Ini berkaitan erat dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dan perubahan iklim dunia. Pengembangan teknologi nano terus dilakukan dan saat ini kita sudah mulai melihat hasilnya. Beberapa contohnya adalah modifikasi pupuk, pestisida, dan penerapan teknologi secara ramah lingkungan. Penerapannya juga bisa membantu petani meningkatkan hasil produksi serta merawat tanaman yang mengalami masalah seperti kerusakan jaringan.

Teknik jaringan diperkirakan akan dipergunakan secara lebih luas sebagai alternatif dari pengobatan konvensional untuk tanaman. Dampaknya secara langsung bisa dirasakan oleh petani dan konsumen. Tidak hanya hasil panen meningkat, tapi kualitasnya pun naik secara signifikan. Dan yang lebih penting lagi, penerapan teknologi ini bisa mengurangi eksploitasi sumber daya alam. Dengan harga bahan makanan yang semakin melonjak tinggi, wajar jika mereka yang terlibat di industri pertanian berusaha mencari solusi agar biaya budidaya bisa ditekan sebab itu akan secara langsung berdampak pada pendapatan.

Teknologi nano tidak hanya berkembang di lingkup agrikultur saja, tapi juga meluas ke berbagai bidang, termasuk kedokteran, kimia, konstruksi, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan teknologi nano sangat besar sebab variabel pertumbuhan tanaman seringkali tidak bisa ditebak. Perubahan iklim misalnya, merupakan masalah yang nyata dewasa ini. Kita tahu bahwa iklim erat kaitannya dengan hasil pertanian dan perkebunan. Ketika iklim mendukung, hasil panen akan meningkat. Tapi jika tidak, petani beresiko mengalami kerugian / gagal panen.

Manfaat teknologi nano untuk pertanian

Tujuan utama penerapan teknologi nano adalah untuk membuat tanaman tahan terhadap berbagai penyakit serta memaksimalkan nutrisi yang diserap ketika penyerbukan. Salah satu hasil nyatanya adalah nano partikel dan nano kapsul yang berguna untuk treatment penyakit tumbuhan. Selain itu, teknologi ini juga bisa dipakai untuk mengidentifikasi penyakit. Caranya adalah dengan memasukkan partikel ke dalam tanaman hingga menyebar ke seluruh jaringan. Nantinya partikel tersebut bisa memberikan informasi tentang sumber penyakit.

image source: youtube.com

Dengan begitu, ilmuwan bisa membuat obat yang mampu bekerja secara efektif dan efisien. Produk nano juga bisa meningkatkan penyerapan nutrisi bagi tanaman. Bahan aktif yang terdapat di dalamnya bisa secara langsung didistribusikan pada bagian yang membutuhkan. Aplikasi seperti ini sangat penting sebab ketika nutrisi sampai ke bagian yang tepat, maka resiko terjadinya kerusakan akibat kesalahan distribusi bisa dikurangi. Manfaat lainnya dirasakan secara langsung oleh lingkungan. Selama ini manusia berusaha keras untuk mengurangi pencemaran tanah sebab akumulasi zat-zat berbahaya bisa mengganggu keseimbangan ekosistem.

Teknologi nano menawarkan benefit tersebut. Dengan penyerapan yang efisien, bahan kimia yang dirilis ke lingkungan juga bisa dikurangi. Hasilnya ekosistem akan menjadi lebih sehat. Bidang ini juga meneliti soal susunan genetika dari tanaman, sehingga bisa dibuat varietas tanaman yang tidak mudah terpengaruh oleh perubahan iklim. Informasi genetik yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dipakai untuk memasukkan DNA unggul ke tanaman yang hendak dikembangkan.

Teknologi nano sudah diterapkan pada produksi pupuk. Sistem pemupukan konvensional dinilai masih belum efisien, sebab unsur hara yang hilang bisa lebih dari 50%. Dengan penerapan prinsip nano, efisiensi bisa ditingkatkan. Jumlah nitrogen yang terbuang ke lingkungan juga bisa dikurangi. Yang lebih mutakhir adalah unsur hara bisa dilepas menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.

Timing-nya pun bisa diatur. Ketika nutrisi dirilis secara perlahan, penyerapan menjadi lebih maksimal. Peluang terbentuknya akumulasi di lingkungan juga bisa diperkecil. Zat kimia meski baik untuk tumbuhan tapi bisa memberikan efek negatif pada lingkungan jika konsentrasinya berlebihan. Dengan pertimbangan itulah, teknologi nano dianggap lebih baik sebab bisa mengatur mekanisme pelepasan pupuk. Sekian informasi teknologi nano untuk pertanian.

Ketut

Recent Posts

Masa Depan Internet of Things (IoT) pada Smartphone

Masa Depan Internet of Things (IoT) pada Smartphone: Transformasi Menakjubkan Menuju Keterhubungan yang Lebih Luas.…

6 months ago

Pekerjaan Bidang Kecerdasan Buatan (AI) yang Dibutuhkan

Pada era digital yang terus berkembang Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) telah menjadi salah…

6 months ago

Strategi Digital Marketing Sederhana untuk Usaha Kecil Menengah

Dalam era digital yang terus berkembang, memiliki strategi digital marketing yang efektif menjadi kunci keberhasilan…

6 months ago

Strategi dan Taktik untuk Kesuksesan Online Digital Marketing

Dalam era digital yang terus berkembang, Strategi dan Taktik untuk Kesuksesan Online telah menjadi kunci…

6 months ago

Tips Dan Strategi Belajar Digital Marketing Bagi Pemula

Digital Marketing adalah sebutan untuk cara pemasaran yang baru - baru ini muncul di Sosial…

2 years ago

10 Peluang Lowongan Kerja Yang Berhubungan Dengan Digital Marketing

Masyarakat memang tempat yang sangat keras apabila anda tidak punya penghasilan yang tetap dan juga…

2 years ago