Teknologi bagai dua sisi mata uang. Dampak positifnya memang besar, tapi dampak negatifnya tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Ini bisa dirasakan secara langsung pada ketersediaan sumber daya alam, terutama yang tidak bisa diperbarui, seperti minyak bumi dan batu bara. Namun begitu, tak bisa dipungkiri teknologi juga bisa membantu proses konservasi, misalnya saja lewat proses budidaya. Pengembangbiakan bisa menjauhkan hewan dan tumbuhan dari resiko kepunahan, sekaligus mencukupi kebutuhan manusia terhadap kedua sumber pangan tersebut. Kali ini kita akan membahas teknologi untuk mengelola sumber daya alam.

Teknologi untuk pengelolaan air
Kita sudah terbiasa dengan keberadaan air yang melimpah. Sumber daya alam ini bisa ditemukan di laut, sungai, dan danau. Meski bisa diperbarui, namun proses pembaruannya tidak lewat perkembangbiakan, melainkan lewat siklus. Masalah kekeringan sudah melanda berbagai tempat di seluruh dunia dan ini sering dikait-kaitkan dengan perubahan iklim dunia. Maka dari itu, penting bagi kita untuk melakukan konservasi air sejak dini agar generasi mendatang tidak mengalami krisis air.
Berbagai inovasi teknologi telah dikembangkan. Salah satu yang berhasil direalisasikan adalah air bersih yang penyalurannya lewat PAM (Perusahaan Air Minum). Biaya air yang kita bayarkan setiap bulan dihitung berdasarkan volume air yang kita pakai, baik untuk kebutuhan memasak, mencuci, mandi, dan yang lainnya. Meski air sebenarnya gratis, tapi prinsip pengelolaan seperti ini membuat kita lebih sadar untuk tidak membuang-buang air seenaknya.
Tagihan air mungkin tidak seberapa dibandingkan dengan penghasilan bulanan anda, namun kesadaran terhadap kelestarian air tetap perlu dijaga sebab air bukan hanya milik generasi sekarang saja, tapi juga generasi masa depan. Contoh teknologi lain yang bisa menghemat pemakaian air adalah detektor kebocoran. Kebocoran pada toilet sering terjadi dan ini beresiko membuang 700 liter air setiap harinya. Dengan adanya teknologi ini, kebocoran bisa segera dideteksi dan ditanggulangi. Air tidak terbuang percuma dan biaya tagihan pun tidak melonjak tanpa sepengetahuan anda.



Teknologi untuk pengelolaan tenaga surya
Sebenarnya sinar matahari bukanlah jenis sumber daya alam yang perlu dikonservasi sebab jumlahnya sangat melimpah. Namun pemanfaatannya memberikan dampak besar terhadap sumber daya lain terutama yang tidak bisa diperbaharui seperti bahan bakar fosil. Perangkat elektronik memerlukan listrik untuk menjalankannya, sementara kita masih bergantung dengan fosil untuk memproduksi energi tersebut.
Panel surya merupakan inovasi terbaru yang bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap non-renewable resources. Seperti namanya, teknologi ini memakai sinar matahari sebagai bahan baku utamanya. Energi tersebut bisa dipergunakan secara langsung sebagai pemanas, bisa juga dikonversi terlebih dahulu menjadi listrik. Ada banyak sekali keuntungan yang ditawarkan oleh solar energy.
Yang pertama, energi alternatif ini minim dampak lingkungan. Hampir tidak ada limbah yang dihasilkan dari proses konversi sinar matahari menjadi energi. Selain itu, benefit jangka panjangnya juga besar. Biaya instalasi solar panel memang cukup mahal, tapi alat tersebut bisa dipergunakan selama bertahun-tahun untuk mensuplai listrik untuk rumah tangga.
Teknologi untuk pengelolaan hewan dan tumbuhan
Penerapan teknologi ini sebenarnya sudah sangat akrab dalam keseharian kita. Kawin suntik, hibridisasi, dan nano teknologi adalah beberapa contohnya. Tujuan manusia mengembangkan teknologi tersebut tidak lain adalah untuk menjaga populasi hewan dan tumbuhan. Sebagai makhluk omnivora, hidup kita sangat bergantung terhadap kedua spesies ini. Dengan pengembangan teknologi dalam bidang pertanian, tumbuhan jadi lebih tahan terhadap hama dan perubahan cuaca.
Selain itu, kualitasnya pun bisa ditingkatkan. Sementara dalam bidang hewani, teknologi tidak hanya bisa membantu menjaga jumlah hewan di muka bumi, tapi juga menjauhkan mereka dari ancaman kepunahan. Google Earth merupakan salah satu teknologi yang bisa membantu ilmuwan menjaga hewan di habitat alami mereka. Google Earth merupakan alat pemetaan canggih, mampu memberikan gambar visual permukaan bumi secara detil. Itu tadi teknologi untuk mengelola sumber daya alam.