Teknologi Yang Berkaitan Dengan Sistem Pernapasan

Perkembangan teknologi telah membawa dampak besar pada berbagai bidang keilmuan. Dalam bidang medis misalnya, inovasi teknologi telah membantu menyelamatkan nyawa jutaan manusia. Berbagai penyakit saat ini sudah ada obatnya, sehingga harapan hidup pun menjadi lebih tinggi. Berikut ini adalah beberapa contoh teknologi yang berkaitan dengan sistem pernafasan.

Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernafasan
image source: webuserblog.com

Nebulizer

Nebulizer merupakan alat untuk membantu sistem pernafasan, dirancang untuk mereka yang memiliki masalah seperti asma. Cara kerjanya adalah dengan mengubah cairan kimia obat menjadi uap yang bisa secara langsung dihirup oleh pasien. Alat ini beroperasi dengan baterai atau listrik. Ukurannya pun beragam, bisa dipakai untuk kebutuhan personal maupun komersil.

Konstruksi nebulizer terdiri atas kompressor udara, container untuk menampung cairan kimia obat, dan selang yang berfungsi sebagai konektor antara container dan kompressor udara. Dibandingkan dengan inhaler, nebulizer dinilai lebih efektif. Alat ini menciptakan uap yang lebih mudah masuk ke saluran pernafasan. Untuk penanganan serangan asma serius, nebu adalah pilihan yang tepat.

Berbagai obat bisa dipergunakan dengan nebulizer, namun takarannya harus tepat. Dokterlah yang bisa menentukan berapa takaran yang tepat untuk kebutuhan setiap pasien. Seperti disampaikan sebelumnya, alat ini bisa dipakai secara pribadi. Anda bisa membelinya di salah satu toko online jika ingin memilikinya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin memakai nebulizer:

  • Pasang dekat dengan colokan listrik, agar pengoperasiannya lebih mudah.
  • Periksa kebersihan semua perlengkapan.
  • Cuci tangan sebelum memasukkan cairan kimia obat. Ada obat yang sudah dicampur secara langsung, ada pula yang membutuhkan pencampuran manual. Untuk yang manual, anda perlu menakar secara tepat sebelum memasukkannya ke dalam container.
  • Sambungkan pipa dari kompressor ke liquid container.
  • Hidupkan, lalu pasang masker atau corong mulut untuk menghirup uap yang keluar.
Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernafasan 2
image source: gratefulpieter.wordpress.com

Inhaler Albuterol

Anda mungkin sudah familiar dengan alat berbentuk L untuk penderita asma. Alat tersebut disebut dengan Inhaler Albuterol, fungsinya adalah untuk meredakan gejala asma. Asma merupakan penyakit serius, sehingga perlu penanganan segera ketika ada yang mengalaminya. Meski penyakit ini tidak bisa disembuhkan, namun gejalanya bisa dikontrol. Salah satunya adalah dengan memakai obat spray. Reaksinya cukup cepat, 6 hingga 15 menit setelah cairan masuk ke dalam saluran pernafasan. Ketika mengalami serangan asma, saluran pernafasan pasien akan mengalami penyempitan, sehingga sulit untuk menarik udara masuk.

Penyempitan tersebut terjadi akibat kontraksi otot-otot saluran udara atau biasa disebut dengan bronkospasme. Alat ini meringankan gejala asma dengan mempengaruhi reseptor beta di dalam tubuh. Cairan kimia yang terdapat di dalamnya merangsang reseptor untuk memberikan efek relaksasi pada otot yang sedang berkontraksi. Alhasil, saluran yang tadinya menyempit pun bisa terbuka kembali. Yang perlu digarisbawahi, alat ini diproduksi dalam berbagai varian, sehingga cara pakainya benar-benar harus diperhatikan. Kalau perlu datang langsung ke dokter dan minta diresepkan inhaler yang sesuai.

Nasopharyngeal swab

Teknologi ini diperlukan untuk diagnosa penyakit, termasuk yang berkaitan dengan infeksi saluran pernafasan. Alat seka ini dimasukkan ke dalam hidung menuju nasofaring. Berikutnya, swab akan diputar beberapa kali agar sampel mencukupi untuk dilakukan penelitian. Setelah selesai, swab akan dikeluarkan dari dalam hidung, lalu sampel yang telah dikumpulkan akan diteliti.

Alat ini ada banyak macamnya, misalnya yang terbuat dari fiber atau nilon. Swab yang baik mampu merilis sampel dalam jumlah besar. Selain itu, desainnya juga ergonomis, memudahkannya masuk ke dalam rongga pernafasan. Keunggulan lain swab berkualitas adalah proses penyerapan berlangsung cepat dengan volume transfer besar. Nah, itu tadi beberapa teknologi yang berkaitan dengan sistem pernafasan.

Ventilator

Ventilator adalah sebuah alat yang digunakan untuk membantu pernafasan pada pasien yang mengalami kesulitan bernafas atau kegagalan pernafasan. Cara kerja ventilator pernafasan dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pengaturan: Ventilator pernafasan dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan pasien. Parameter yang diatur meliputi frekuensi napas, volume napas, tekanan napas, dan rasio inspirasi-ekspirasi.
  2. Masker atau tabung endotrakeal: Ventilator pernafasan dapat terhubung dengan pasien melalui sebuah masker yang ditempatkan di wajah pasien atau melalui tabung endotrakeal yang dimasukkan ke dalam saluran napas pasien.
  3. Pembacaan sinyal: Ventilator menerima sinyal dari pasien yang mengindikasikan kebutuhan pernapasan. Sinyal ini bisa berupa gerakan dada dan perut, tekanan dalam saluran napas, atau sinyal elektrik dari otot pernapasan.
  4. Deteksi pernapasan: Ventilator menggunakan sensor atau algoritma untuk mendeteksi saat pasien memulai atau menghentikan napas. Ketika pasien tidak bernapas, ventilator akan memberikan dorongan napas secara otomatis.
  5. Pemberian napas: Ventilator akan memberikan napas melalui masker atau tabung endotrakeal sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan. Napas bisa berupa tekanan positif atau volume udara tertentu yang disuplai ke saluran napas pasien.
  6. Sistem pengatur: Ventilator dilengkapi dengan sistem pengatur yang mengatur laju aliran udara, tekanan, dan volume udara yang dihembuskan ke pasien. Pengaturan ini dapat disesuaikan berdasarkan kondisi pasien dan responsnya terhadap ventilasi.
  7. Monitoring: Ventilator juga dilengkapi dengan sistem pemantauan yang memantau parameter vital pasien seperti tekanan udara dalam saluran napas, volume udara yang dihembuskan, dan kadar oksigen dalam darah pasien.
  8. Alarm dan perlindungan: Ventilator memiliki fitur alarm yang memberikan peringatan jika ada gangguan atau kondisi yang tidak normal. Misalnya, alarm akan berbunyi jika tekanan udara melebihi batas yang ditentukan atau jika pasien tidak bernapas dalam rentang waktu tertentu.

Melalui cara kerjanya yang kompleks, ventilator pernafasan membantu menjaga dan memperbaiki fungsi pernapasan pasien yang membutuhkan dukungan tambahan. Penggunaan ventilator pernafasan harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih untuk memastikan pengaturan yang tepat dan pemantauan yang cermat sesuai dengan kebutuhan pasien.

This entry was posted in Technology and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *