
Perkembangan Teknologi Baterai dari Dulu Hingga Masa Depan – Kehidupan sehari-hari menuntut manusia untuk mengerjakan berbagai jenis pekerjaan. Dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, bantuan dari alat-alat tertentu pastinya sangat memudahkan. Banyak sekali jenis alat dalam keseharian yang selalu digunakan dengan fungsi masing-masing. Setiap alat juga memiliki cara kerja sendiri dalam menjalankan fungsinya.
Sebagian besar alat-alat bantu dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan aliran daya agar dapat bekerja. Daya yang paling umum berasal dari energi listrik. Namun tidak sedikit juga alat-alat keseharian yang menggunakan daya dari baterai. Misalnya jam sebagai penunjuk waktu, ponsel sebagai alat komunikasi dan bahkan sekarang sudah ada alat transportasi yang bisa dijalankan dengan energi dari baterai.
Baterai sebagai sumber energi bukan lagi teknologi yang baru dikenal dan penggunaannya sudah menjadi bagian dari kehidupan sejak bertahun-tahun lalu. Dari awal baterai dikenal sebagai sumber daya hingga sekarang, sudah banyak inovasi yang berkembang. Di masa depan, baterai diperkirakan akan terus dikembangkan dengan lebih canggih. Mari mengenal lebih lanjut tentang teknologi baterai.
Mengenal Sejarah Baterai
Adalah Alessandro Volta, fisikawan asal Italia yang menjadi penemu baterai sekaligus menjadi pengguna pertama baterai pada tahun 1800. Volta menemukan perangkat yang bisa menghasilkan listrik statis pada tahun 1774. Kemudian pada 1779, ilmuwan tersebut dipanggil untuk menjalankan peran sebagai professor di University of Pavia. Ia kemudian menemukan tumpukan volta yaitu metode praktis pertama untuk memproduksi listrik.
Tumpukan volta berupa piringan tembaga dan cakram yang disusun secara berseling dengan potongan karton. Selanjutnya elemen tersebut dicelupkan ke air garam di antara kedua piringan. Tumpukan tersebut akhirnya menghasilkan arus listrik dan dipercaya sebagai penemuan baterai untuk pertama kalinya. Battery technology ini kemudian dapat diandalkan karena kinerjanya yang konsisten.
Tidak hanya di Italia, perkembangan baterai juga ditemukan di Baghdad. Baterai yang ditemukan di Baghdad termasuk artefak kuno yang sempat membingungkan para ilmuwan. Beberapa arkeolog pada tahun 1930 juga sempat melakukan penggalian di sebidang makan kuno. Penggalian tersebut menghasilkan penemuan sebuah artefak yang diduga sebagai satu set baterai kimia. Usianya diperkirakan telah mencapai 2000 tahun lebih.
Dari beberapa penemuan muncul dugaan bahwa aktivitas elektrik telah dikenal manusia yang hidup di masa lampau. Selain artefak yang ditemukan di Baghdad, para arkeolog dan ilmuwan juga dibuat penasaran dengan munculnya artefak serupa di tempat lain. Penelitian pun kemudian dilanjutkan sampai sekarang hingga kemunculan teknologi baterai yang lebih canggih.
Perkembangan Teknologi Baterai
Dari awal ditemukan hingga sekarang, sudah terangkum beberapa hasil penelitian oleh para ahli mengenai baterai. Salah satunya adalah kemampuan baterai tahan lama yang ditemukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Central Florida. Baterai dengan kemampuan tersebut diberi nama supercapacitor dengan kapasitas daya yang memiliki volume 20 kali besar. Kapasitas yang dimiliki membuat baterai tersebut bisa bertahan selama satu minggu.
Selanjutnya, kasus ledakan baterai membuat para ilmuwan dari Stanford University mengembangkan penelitian untuk menjawab masalah tersebut. Baterai yang dikembangkan menggunakan triphenyl phosphate untuk menjaga elektroda positif dan negatif secara terpisah. Saat baterai mencapai suhu 150 derajat celcius, serat plastik tersebut akan meleleh dan melepaskan bahan kimia untuk mencegah kebakaran.
Seiring berkembangnya zaman, baterai dikembangkan dengan tujuan menyelamatkan lingkungan. Maka ilmuwan dari Harvard University mengembangkan baterai dengan teknologi air untuk memberikan solusi yang ramah lingkungan. Baterai tersebut diistilahkan sebagai flow battery yaitu baterai dengan molekul organic dalam larutan air dengan pH yang netral. Baterai tersebut diklaim bisa bertahan hingga 10 tahun.
Selain memiliki kelebihan untuk jangka panjang, flow battery juga disebut bebas dari senyawa kimia yang beracun. Tentu saja kelebihan ini jauh lebih baik dibandingkan baterai jenis lithium-ion. Dari teknologi yang dikembangkan ini, baterai diharapkan bisa memberikan keamanan bagi penggunanya. Tidak hanya itu, baterai dengan teknologi mutahkhir juga dapat mendukung kelestarian lingkungan.
Melihat dari sejarahnya yang panjang, battery technology merupakan penemuan penting yang tetap masih digunakan hingga kini. Berbagai inovasi yang dikembangkan juga membuktikan bahwa baterai akan tetap bisa diandalkan hingga masa depan. Terlebih perkembangannya semakin mengarah ke hal-hal positif seperti peduli pada lingkungan.