Mengenal Asal-usul Teknologi Biochip, Prinsip Kerja, Keuntungan serta Kerugiannya

teknologi biochip

Mengenal Asal-usul Teknologi Biochip, Prinsip Kerja, Keuntungan serta Kerugiannya – Seiring berkembangnya peradaban manusia, teknologi yang digunakan pun ikut berkembang. Hampir di setiap aspek kehidupan ada teknologi tertentu yang terlibat. Kehadiran teknologi tersebut berguna untuk mempermudah dan membantu manusia menemukan hal yang baru supaya berkembang dan tumbuh lebih baik. Apalagi jika hal tersebut berkaitan erat dengan diri manusia itu sendiri.

Banyak hal bisa terjadi kepada tubuh manusia, entah itu karena virus, bakteri atau perubahan gen, DNA, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui itu semua, para ilmuan dibidang bioteknologi mencari berbagai cara untuk menganalisa sehingga ditemukan cara terbaik untuk menghadapinya. Salah satu teknologi yang saat ini tengah dikembangkan dan digunakan terutama dalam dunia medis adalah biochip.

Apa Itu Teknologi Biochip?

Dalam ilmu biologi molekular, teknologi biochip merupakan sebuah subtrat yang direkayasa atau miniatur laboratorium yang bisa menjadi tempat untuk sejumlah besar reaksi biokimia simultan. Salah satu tujuan dari dibentuknya sebuah biochip adalah untuk menyaring sejumlah besar analit biologi secara efisien untuk berbagai tujuan, mulai dari diagnosa penyakit hingga deteksi agen bioterorisme.

Sejarah Teknologi Biochip

Sebelum menjadi secanggih saat ini, biochip sudah dikembangkan di awal abad ke-20. Pengembangannya dimulai dari pengerjaan teknologi sensor mendasar. Sensor portable yang pertama dibuat adalah elektroda pH kaca yang dibuat oleh Hughes pada tahun 1922. Konsep dasar dari penggunaan tempat pergantian ini adalah untuk menciptakan membran permselektif yang digunakan untuk mengembangkan ion lain.

Pada tahun 1953, struktur molekular DNA yang saat ini dikenal dengan double helix ditemukan oleh Watson dan Crick. Ini merupakan salah satu temuan biochip technology yang hingga saat ini sudah memberikan pengaruh besar terhadap penelitian genetik. Kemudian pada tahun 1977 muncul pengembangan teknik pengurutan yang dikembangkan oleh Gilbert dan Sanger.

Teknik pengurutan ini memungkinkan para peneliti untuk langsung membaca kode genetika yang menyediakan instruksi untuk protein sintetis. Penelitian ini menunjukkan bagaimana hibridisasi sehelai oligonukleotid bisa digunakan sebagai dasar untuk penginderaan DNA. Selain dari perkembangan tersebut, ada dua tambahan lain yang saat ini digunakan pada penelitian berbasis DNA modern.

Pertama pada tahun 1983, Kary Mullis menemukan teknik reaksi rantai polimerase atau polymerase chain reaction (PCR). Teknologi biochip ini merupakan sebuah metode memperkuat konsentrasi DNA. Kedua pada tahun 1986, Hood dan rekan-rekannya menemukan metode untuk melabeli molekul DNA dengan tag flurosen bukannya menggunakan radiolable.

Jadi pada kesimpulannya, teknologi ini merupakan suatu wadah atau alat yang membutuhkan teknologi transduksi dan pemrosesan sinyal, ditambahan dengan teknologi microarray, untuk mendapatkan hasil percobaan pengindraan. Teknologi ini akan membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia, terutama dalam mengetahui hal-hal yang bentuknya mikro yang bahkan sulit untuk dilihat oleh mata telanjang.

Prinsip Kerja Biochip

Sebagian besar biochip technology mengikuti empat langkah besar. Pertama, operator menghasilkan medan elektromagnetik berdaya rendah melalui sinyal radio. Kedua, biochip yang sudah ditetapkan dihidupkan. Ketiga, chip yang sudah diaktifkan mentransmisi kode identifikasi secara terbalik ke operator. Keempat, pembaca memperkuat kode yang diterima dan mengubahnya menjadi bentuk digital yang akhirnya ditampilkan di LCD.

Keuntungan dan Kerugian Teknologi Biochip

Secanggih apapun teknologi yang ada, teknologi tersebut pasti memiliki dua sisi yang menguntungkan dan merugikan. Beberapa keuntungan dari biochip ini adalah teknologi ini bisa digunakan untuk menyelamatkan orang sakit. Karena ukurannya yang sangat kecil, ini justru menjadi sangat kuat dan bekerja cepat. Teknologi ini juga bisa mengidentifikasi orang secara individual.

Sedangkan beberapa kerugian dari biochip adalah harganya yang mahal. Teknologi ini juga menimbulkan masalah berbahaya terkait privasi seorang individu. Dengan adanya biochip juga menandakan akhir dari kebebasan manusia sebagai individu dan kehormatan diri. Kehadiran teknologi ini juga akan memunculkan kemungkinan setiap orang bisa dikendalikan oleh orang lain.

Terlepas dari keuntungan dan kerugian dari teknologi biochip, perkembangan teknologi ini tidak bisa dipungkiri sudah hadir di tengah-tengah kehidupan manusia. Hanya saja, setiap manusia harus bijak dalam menggunakannya dan memanfaatkannya hanya demi kebagian makhluk hidup, utamanya manusia. Jangan sampai teknologi ini justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi saja.

This entry was posted in Internet. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *