Di dalam dunia digital marketing, call to action atau CTA merupakan elemen yang sangat penting. Kampanye tidak akan efektif jika anda tidak membuat call to action yang efektif. Konversi penjualan ada hubungannya secara langsung dengan CTA. Jika anda mampu membujuk calon konsumen dengan CTA yang powerful, nilai konversi akan semakin tinggi.
Ketika mereview sebuah produk, apakah anda begitu saja mengakhiri kalimat dengan “Terima kasih telah membaca review kami”. Tidak bukan? Di bagian paling akhir biasanya terdapat tombol Beli atau Daftar. Inilah yang disebut dengan Call To Action. Ketika anda sudah susah payah menjabarkan kelebihan dari sebuah produk, tentu tujuan akhirnya adalah agar pembaca mau membeli produk yang di-review. Maka dari itu, buatlah CTA yang baik demi mendapatkan respons cari calon konsumen. Tombol atau icon hanya satu jenis CTA. Pada prakteknya, anda bisa membuat ajakan seperti ini dalam bentuk teks, gambar animasi, atau yang lainnya.
Bahkan anda juga bisa mengajak calon konsumen untuk mengisi formulir, mendownload file PDF, dll. Ketika seseorang membaca review, ia ingin mendapatkan informasi lebih banyak seputar produk bersangkutan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengulas produk secara komprehensif. Beberapa bagian penting yang tidak boleh dilewatkan antara lain pembahasan soal kelebihan, kekurangan, komparasi, fitur, dan harga. Berikan pembahasan yang sejelas-jelasnya agar pembaca tidak berkunjung ke website lain lagi untuk mencari informasi tambahan.
Setelah memberikan pemahaman, pada penutup anda perlu menulis Call To Action. Selain dalam bentuk tombol Buy atau Add To Cart, anda juga bisa memberikan formulir registrasi, Read More (kalau ada artikel serupa), tombol social share, dll. Semuanya punya efektivitas yang berbeda. Tombol social share misalnya, sangat diperlukan untuk meningkatkan popularitas dari produk yang direview. Mereka yang merasa puas dengan ulasan yang diberikan tidak akan segan untuk membagikannya kepada orang lain.
Semakin sering sebuah artikel di-share lintas platform, semakin tinggi pula visibilitasnya. Ini akan secara langsung berdampak pada ranking artikel tersebut di mesin pencari. Alhasil, penjualan pun meningkat karena halaman review terus kebanjiran pembaca.
Posisi Call To Action
Meski lokasi yang paling identik untuk CTA adalah di bagian bawah halaman, tapi kenyataannya tidak ada standar khusus soal peletakan CTA. Anda bisa saja menempatkan CTA di bagian atas, dalam bentuk popup, atau panel slider. Silakan berinovasi sendiri dan sesuaikan dengan produk yang direview. Semakin mencolok CTA, semakin tinggi pula efektivitasnya.
Elemen penting CTA
Placement atau peletakan merupakan elemen yang tidak boleh dilewatkan. Anda bisa membuat beberapa CTA sekaligus dalam satu halaman dan diletakkan pada lokasi yang berbeda. Tujuannya apalagi kalau bukan meningkatkan interaksi pengguna. Sekalipun pembaca tidak langsung ingin melakukan pembelian, mereka masih bisa men-sharenya kepada yang lain. CTA perlu dibuat dengan visual yang baik.
Pemakaian warna sangat diperlukan. Memakai teks boleh saja, tapi elemen visual tetap diperlukan. Desain juga penting di dalam proses pembuatan CTA. CTA perlu terlihat berbeda dari bagian lain dari halaman. Pakai outline, shadow, atau kontras sebab ini bisa membuat CTA terlihat lebih mencolok. Pemilihan kata juga perlu lebih variatif.
Selama ini kita sudah terbiasa dengan Subscribe, Sign Up, Daftar, atau Beli. Selain kata-kata ini, masih ada banyak variasi kata yang bisa dipakai. Cobalah memadukan kata-kata yang persuasif, sehingga orang tertarik untuk mengklik link dan melakukan tugas yang diberikan. Soal grafis, jika anda tidak memiliki skill di bidang ini, serahkan saja kepada graphic designer. Itu tadi manfaat call to action untuk meningkatkan penjualan.