Informasi Seputar Teknologi Rudal Indonesia

Rudal merupakan kependekan dari peluru kendali. Ada beberapa komponen penting yang membentuk sistem rudal, diantaranya adalah hulu ledak, roket pendorong, sistem pemandu, dan sistem jamming anti radar. Dibandingkan senjata tempur lain, rudal punya tingkat presisi yang tinggi dengan margin error kurang dari 100 meter dari target sasaran. Berbeda dengan rudal, roket merupakan peluru yang diberi daya dorong roket. Selain itu, alat ini tidak dirancang dengan presisi tinggi sebab tidak ada sistem kendali di dalamnya.

Teknologi rudal Indonesia
image source: detikmiliter.com

Teknologi rudal Indonesia

Rudal merupakan bagian penting dari militer sebuah negara. Di tengah memanasnya suhu politik terutama soal klaim atas wilayah, persenjataan sangat dibutuhkan untuk pertahanan diri. Indonesia sudah terhitung beberapa kali terlibat konflik dengan militer negara lain. Pengembangan teknologi seperti ini membutuhkan biaya besar. Selain itu, pemakaiannya juga harus tepat. Di tengah keterbatasan yang ada, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tetap ingin agar Indonesia memiliki fire power militer yang besar. Ia mengajak para ilmuwan untuk mengembangkan kapal perang dengan persenjataan yang memadai. Dalam hal ini, senjata yang dimaksud adalah peluru kendali atau rudal.

Rudal dan roket sama-sama dibutuhkan di dalam militer. Setiap negara berlomba-lomba untuk meningkatkan sistem pertahanan mereka. Resiko ekspansi wilayah adalah ancaman yang nyata. Negara dengan militer besar bisa sewaktu-waktu melakukan perluasan wilayah dengan menginvasi negara lain. Yang menjadi korban adalah negara dengan sistem pertahanan lemah. Maka dari itu, semua negara termasuk Indonesia berusaha membekali diri dengan teknologi yang kuat, termasuk rudal dan roket. Teknologi roket sudah ada sejak tahun 40an dimana kala itu Jerman mengembangkan Roket V yang bisa dibilang cikal bakal roket modern saat ini.

Jerman bukan satu-satunya negara yang punya teknologi ini. China, Rusia, Amerika, Israel, Pakistan, dan Korea Utara juga turut mengembangkan teknologi roket. Roket secara umum punya 2 fungsi, yang pertama adalah untuk riset, dan yang kedua adalah untuk pertahanan atau militer. Teknologi roket di Indonesia sudah semakin berkembang. Selain untuk membawa satelit, alat ini juga dipakai sebagai peluru kendali / rudal balistik. LAPAN merupakan nama badan resmi pemerintah yang khusus membidangi soal pengembangan roket. Ada beberapa jenis rudal yang sudah dikembangkan di bawah instansi ini, diantaranya:

Teknologi rudal Indonesia 2
image source: jakartagreater.com

Roket Petir / Rudal Petir

Roket petir merupakan tipe rudal balistik yang fungsinya adalah untuk militer atau pertahanan. Diameternya sendiri adalah 60mm, dengan panjang tak kurang dari 308mm plus berat sekitar 1 kg. Sementara untuk daya jelajah, rudal ini bisa menjangkau jarak sekitar 1,680 km. Guide controlnya juga sedang dikembangkan, agar rudal bisa menyasar target yang diinginkan.

Roket EDJ/TJ

Fokus utama dari proyek ini adalah RKX-200EDF/TJ. Alat ini mampu terbang secara auto pilot dengan kecepatan sekitar 200 kmh.

Roket RUM

Roket RUM merupakan jenis roket yang punya range jelajah pendek. Belum ada informasi resmi seputar penggunaan alat ini. Pengembangannya sudah dimulai lebih dari 10 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2006. Roket RUM sudah dipakai untuk kegiatan diseminasi teknologi roket. Selain itu, roket juga sudah dilibatkan dalam lomba muatan roket untuk mahasiswa mulai dari tahun 2008 hingga 2014.

Perkembangan roket dan missile Indoneisa masih butuh banyak penyempurnaan, setidaknya jika dibandingkan dengan Iran, Jepang, dan China. Tapi tim ahli dari LAPAN sudah berjanji untuk semaksimal mungkin membuat peluru yang bisa menjelajah ruang angkasa dan peluru kendali yang bisa menjangkau jarak jauh dengan presisi tinggi. Sekian info tentang teknologi rudal Indonesia.

This entry was posted in Technology and tagged , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *